Sakit… Kata yang sering kita dengar dan kita pasti pernah mengalaminya. Namun setiap orang berbeda dalam menyikapinya. Bagi sebagian orang, sakit menjadi hal yang sangat berat dan menjadikannya berbuat dosa. Namun bagi sebagian orang, sakit bisa menjadi sebab ladang pahala.
Dalam buku ini dijelaskan kiat-kiat berbahagia ketika sakit, doa, dzikir dan amalan ketika sakit, doa dan amalan ketika menjenguk orang sakit, doa pengaman ketika tidur, doa dan amalan harian dan amalan ibadah yang berkaitan dengan sakit.
Semoga dengan hadirnya buku ini, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kaum muslimin.
Memahami fikih zakat adalah kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki harta untuk dizakati. Mengingat bagi siapapun yang hendak menunaikan kewajiban agama, dia harus memahami aturannya. Selain itu, masalah zakat mengalami perkembangan menyesuaikan aktivitas manusia dalam mengelola harta dan kondisi ekonomi yang terjadi.
Buku ini tidak hanya membahas masalah zakat berdasarkan fikih klasik, tapi juga menyinggung beberapa kasus kontemporer terkait zakat. Seperti zakat saham, sukuk, obligasi, zakat pabrik dan unit produksi, zakat profesi, zakat tabungan haji, dan yang lainnya.
Demikian pula beberapa aturan yang dipengarhi kondisi ekonomi dan sosial, seperti hubungan inflasi dengan nishab zakat, menghitung haul berdasarkan kalender masehi, zakat untuk lembaga dakwah, dan semacamnya.
Semoga bisa menjawab aneka masalah yang dijumpai kaum muslimin agar mereka bisa membayar zakat dengan cara yang tepat.
Sebagai muslim yang sadar akhirat, tentu kita berharap bisa memiliki banyak bekal menuju akhirat. Namun, amal manusia dibatasi dengan usianya. Karena ketika dia mati, maka seluruh amalnya terputus.
Hanya saja, bagian dari rahmat Allah, di sana ada beberapa amal yang pahalanya terus mengalir, sekalipun pelakunya telah meninggal dunia. Itulah umur yang kedua, umur dimana kita telah tiada, namun pahala amal tetap bertahan dan tidak putus.
Buku ini menjelaskan hakekat dari umur yang kedua itu, sekaligus memberikan motivasi bagi pembacanya untuk merencanakan umur yang kedua. Di antaranya adalah pembahasan tentang wakaf yang merupakan perwujudan sedekah jariyah.
Di dalam hadits terkumpul semua ilmu-ilmu Islam: Manhaj, Aqidah, Ibadah, Hukum, Adab dan Akblaq, Tafsir, Tarikh dan lain sebagainya. Karena segala sesuatu telah termaktub dalam Hadits atau Sunnah sebagai penafsir Al Qur’an atau Al Kitab.
Kitab ini mengumpulkan hadits-hadits shahih dalam bab-bab Manhaj dan Aqidah seperti: Sifat-sifat Allah khususnya sifat Al ‘Uluw (Ketinggian Allah) yang pada akhir-akhir ini diingkari oleh anak-cucu Jahmiyyah dan Mu’tazilah. Sifat Kalam; Allah berbicara dengan suara kapan saja Allah mau, dan Al Qur’an Kalamullah dan sebagainya banyak sekali mengenai manhaj dan aqidah dalam seratus empat puluh bab dan tiga ratus dua puluh satu hadits.
kitab ini menjadi maraji’ (referensi) atau referensi bagi kaum muslimin khususnya para pelajar ilmiyyah untuk mengetahui hadits-hadits shahih dalam bab manhaj dan aqidah. Karena ia menghimpun apa yang telah ditulis oleh para Imam ahli hadits dalam bab-bab tersebut seperti Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan para Imam lainnya.
Kehidupan setelah mati merupakan salah satu perkara yang wajib kita imani sebagai umat islam. Meskipun banyak juga orang yang mengingkari hal tersebut karena memang itu adalah sesuatu yang ghaib. Sesungguhnya telah ada berita dari Allah dan Rasul-Nya mengenai perjalanan ruh setelah mati.
Buku kecil ini akan mengupas tuntas permasalahan tersebut disertai dengan dalil-dalil yang kuat baik dari al-Qur’an maupun hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta penjelasan para sahabat. Selain itu, dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, buku ini pun menjelaskan secara lengkap perjalanan panjang yang dialami ruh, mulai saat dicabutnya dari jasad hingga ke tempatnya yang kekal.
Semoga dengan membaca buku ini semakin menambah keimanan kita.
Matan Dan Terjemah Al Aqidah Al Wasithiyah Darul Haq
Buku al-Aqidah al-Wasithiyah merupakan salah satu buku fenomenal karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (661-728 H.), membahas tentang dasar- dasar penentu dan masalah-masalah keyakinan. Matan manuskripnya membuka 23 halaman, sangat ringkas dan padat, tetapi kandungan maknanya sangat mendalam, sandaran dalilnya kuat, dan penelitian substansinya sangat cermat.
Dalam penulisan akidah ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sangat memperhatikan petunjuk al-Qur’an dan as-Sunnah. Semua lafazh yang disebutkan di dalamnya didukung dengan ayat atau hadits atau ijma’ as-Salaf demi memperoleh keakuratan dan kesimpulan yang tepat. Intinya, beliau hanya dalam kitab ini akidah para as-Salafush Shalih, bukan hanya akidah imam Ahmad semata, karena ini adalah akidah Nabi Muhammad.
Penulis Syaikh Imam adz-Dzahabi, Penerbit Pustaka Arafah
Dosa kecil bisa menjadi besar karena peremehannya, apalagi membiasakannya. Tidaklah muncul api yang besar kecuali berawal dari api yang kecil. Buku yang sangat cerdas ini membahas seputar tarhib wa targhib (ancaman sekaligus motivasi) bagi seorang hamba, agar Imannya membaik, stabil, dan tidak berkalang noda.
DEFINISI DOSA BESAR
Pertama. Dosa besar adalah dosa yang padanya terdapat had (hukuman syari’at) di dunia, atau ancaman Neraka atau kemurkaan Allâh Subhanahu wa Ta’ala . Ini pendapat yang terkenal dari Imam Ahmad rahimahullah dan Ulama lainnya. Syaikhul- Islam rahimahullah menambahkan bahwa termasuk dosa besar adalah dosa yang keimanan ditiadakan darinya, atau terdapat perkataan “bukan dari kami”.
Kedua. Dosa besar adalah kemaksiatan yang merusak (melanggar) salah satu dari lima tujuan syari’at yang agung. Ini adalah pendapat al-‘Izz bin Abdis-Salam rahimahullah dan Ulama lainnya. Lima tujuan syari’at yang agung yaitu: menjaga agama Islam, menjaga nyawa, menjaga akal, menjaga nasab, dan menjaga harta.
Kedua pendapat ini berdekatan maknanya. Karena dosa yang merusak salah satu dari lima tujuan syari’at, maka ada had (hukuman syara’) padanya. [Syarh al-‘Aqîdah ath-Thahâwiyyah, karya Syaikh Shalih Alu Syaikh, 1/437]
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami akan masukkan kamu ke tempat yang mulia (Surga).” [Surat an-Nisâ`: 31].
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Shalat (wajib) yang lima, (shalat) Jum’at satu sampai (shalat) Jum’at lainnya, puasa Ramadhan satu sampai puasa Ramadhan lainnya, menghapus (dosa-dosa) yang ada di antara semuanya, jika pelakunya menjauhi dosa-dosa besar.” [HR. Muslim, no. 233, dan lain-lain]
NOMINASI DOSA BESAR YANG WAJIB ANDA TAHU
Dari Anas radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata : Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang dosa besar (al-kabaair). Beliau bersabda : “Syirik kepada Allah, durhaka kepada dua orang tua, membunuh jiwa (tanpa hak), dan persaksian palsu.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhaariy, no. 2653].
dari ‘Abdullah bin ‘Amru radliyallaahu ‘anhumaa, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya termasuk di antara dosa besar yang paling besar adalah seseorang yang melaknat kedua orang tuanya.” Dikatakan kepada beliau : “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa seseorang melaknat kedua orang tuanya ?”. Beliau menjawab: “Orang itu memaki ayah orang lain, sehingga orang lain itu balas memaki ayah dan ibunya (orang pertama)” [Diriwayatkan oleh al-Bukhaariy, no. 5973].
Buku Dosa-Dosa Besar, Penulis: Imam Adz-Dzahabi, Penerbit: Pustaka Arafah, Buku cetak edisi softcover, tebal buku 418 halaman, ukuran buku 15 x 23,5 cm, dan dengan berat 800 gram. Harga Rp. 70.000,-
Begitu banyak pemikiran yang menyimpang di kalangan masyarakat tentang aqidah Islam. Kaitannya dengan keyakinan muslim kepada Tuhannya, Allah. Kalau diteliti lebih lanjut, ternyata yang demikian merupakan efek negatif dari akulturasi ilmu kalam dan teori filsafat kepada ilmu syariat. Akibatnya, akal atau logika hamba dipaksakan dalam membahas masalah tauhid. Tidak hanya seputar tauhid Uluhiyyah [ketuhanan) serta tauhid Ubudiyyah (penghambaan), tetapi juga tauhid Asma wash Shifat (nama dan sifat). Maka terjadilah penyimpangan syariat yang tidak dikehendaki Rasulullah ﷺ.
Buku ini mengungkap penyimpangan aqidah tersebut. Dan disebutkan bahwa ia didalangi oleh sekte atau golongan tertentu. Sebut saja Ahli Kalam, atau penganut paham kebebasan berpikir tanpa mau dibelenggu aturan agama. Sekte itu mengadopsi paham kaum Muktazilah. Lantas ada sekte Maturidiyah dan Asya'irah, dengan pemikiran serupa walau sedikit moderat. Titik bahasan inti penyusun terletak pada tauhid Asma wash Shifat, dengan tujuan membantah pandangan salah terhadap nama dan sifat Allah Pemahaman Ahlus Sunnah diperkenalkan, yang tidak menafikan nama dan sifat-Nya, juga menetapkan sebagiannya tetapi tidak menyerupakannya dengan yang dimiliki makhluk. Manhaj (metodologi) inilah yang diusung, berdasarkan al Quran dan as Sunnah serta pendapat para Sahabat radhiallahu anhum.
Ibarat sebuah bangunan, iman dapat dikatakan sebagai fondasinya. Apabila fondasi iman tidak kuat, maka bangunan Islam pun terancam roboh. Karena itu, penting untuk mempelajari konsep iman yang benar, termasuk rukun-rukunnya yang wajib di yakini, yang menentukan sah-tidaknya keimanan seseorang. Dimana serial buku ini mencoba untuk menjawab keubutuhan akan ilmu iman tersebut secara lengkap, rinci, dan ilmiah.
Buku satu set ensiklopedi ini terdiri dari 6 seri buku seperti (Ensiklopedia iman kepada Allah, Malaikat, Alqur'an, Rasul, Hari Akhir dan Qadar). Semoga buku ini bermfaat.