????Orang-orang Yahudi senantiasa menanamkan kebencian dan permusuhan terhadap kaum muslimin, baik secara terang-terangan maupun tersembunyi. Maka, memahami sebab-sebab permusuhan, sejarah, dan cara-cara yang mereka gunakan membutuhkan penelitian yang mendalam dan cermat; mencakup sejarah, akidah, sistem, dan segala hal yang berkaitan dengan Yahudi. Sehingga kita akan waspada dan mengetahui letak kekuatan dan kelemahan mereka. Selanjutmya, kita akan mampu menghadapi mereka dengan memfokuskan serangan pada kelemahan-kelemahan tersebut. Sebab, bagaimana mungkin kita sanggup menghadapi musuh yang tidak kita kenal?
Di dalam buku ini penulis menggunakan metode penulisan buku bergambar dengan menampilkan berbagai dokumen yang berkaitan dengan Yahudi yang jumlahnya mencapai 2000 foto, peta, dan dukumen penting lainnya. Dukumen-dukumen tersebut meliputi sisi sejarah, akidah, kitab suci, syariat, sekte, organisasi, ekonomi, pendidikan, militer, politik, tokoh, otoritas dan pengaruhnya. Sehingga, buku ini sangat penting dan layak dimiliki setiap muslim agar mengetahui hakikat musuh dengan sebenar-benarnya. Inilah satu-satunya buku yang paling lengkap dan komprehensif dalam memotret eksistensi kaum Yahudi.
Ummahatul Mukminin adalah para wanita yang paling beruntung di dunia dan akhirat. Mereka adalah wanita-wanita yang dipilih oleh Allah untuk Rasul-Nya. Mereka adalah para wanita yang mendapatkan jaminan surga. Kedudukan mereka mampu mengungguli semua wanita. Allah Ta’ala berfirman, “Wahai istri-istri Nabi, kalian tidaklah seperti wanita yang lain jika kalian bertakwa.”(Al-Ahzab [33] : 32).
Menghormati, memuliakan, dan meneladani Ummahatul Mukminin adalah kewajiban setiap muslim. Karena, mereka adalah ibunda orang-orang beriman. Mereka adalah sosok istri terbaik yang telah menyertai perjalanan hidup Nabi n. Mereka adalah wanita-wanita mulia. Mereka adalah keluarga Nabi n. Allah dan Rasul-Nya telah memuliakan dan meridhai mereka. Kita pun diperintahkan untuk memuliakan dan mencintai mereka sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya.
Buku ini mengajak kita untuk menelusuri kehidupan istr-istri Nabi n. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dari liku-liku perjalanan hidup mereka. Buku ini ditulis oleh Syaikh Mahmud Al-Mishri, seorang dai kelahiran Kairo, Mesir, yang kapabilitas ilmiahnya tak diragukan lagi. Semoga kita bisa meneladani kehidupan mereka
"Buku Biografi Sahabat Nabi 2 Jilid ini mengajak kita untuk menelusuri kehidupan para Shahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dari liku-liku perjalanan hidup mereka, berupa perjuangan, ketulusan, pengorbanan, keikhlasan, dan lainnya.
Sebagai seorang muslim kita harus gigih dalam mengenali sirah para sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam agar kita semakin mencintai guru umat manusia, Muhammad bin Abdullah Shallallahu’alaihi wa Sallam yang telah mendidik para sahabat. Hingga bersama para sahabat, beliau mencetak sejarah yang takkan pernah terulang sepanjang masa dan waktu. Karena sahabat adalah manusia yang terbaik dari semua umat manusia, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda, “Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku, kemudian orang-orang yang mengikuti mereka dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi” (Muttafaqun alaih).
Generasi Sahabat adalah generasi terbaik yang dididik langsung oleh manusia terbaik, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Kebaikan selalu menyertai mereka karena wahyu Illahi senantiasa turun semasa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hidup di tengah-tengah mereka. Kehidupan mereka senantiasa diliputi keberkahan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
"Buku Biografi Sahabat Nabi 2 Jilid ini mengajak kita untuk menelusuri kehidupan para Shahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dari liku-liku perjalanan hidup mereka, berupa perjuangan, ketulusan, pengorbanan, keikhlasan, dan lainnya.
Sebagai seorang muslim kita harus gigih dalam mengenali sirah para sahabat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam agar kita semakin mencintai guru umat manusia, Muhammad bin Abdullah Shallallahu’alaihi wa Sallam yang telah mendidik para sahabat. Hingga bersama para sahabat, beliau mencetak sejarah yang takkan pernah terulang sepanjang masa dan waktu. Karena sahabat adalah manusia yang terbaik dari semua umat manusia, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda, “Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku, kemudian orang-orang yang mengikuti mereka dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi” (Muttafaqun alaih).
Generasi Sahabat adalah generasi terbaik yang dididik langsung oleh manusia terbaik, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Kebaikan selalu menyertai mereka karena wahyu Illahi senantiasa turun semasa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hidup di tengah-tengah mereka. Kehidupan mereka senantiasa diliputi keberkahan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
"Buku Ummahatul Mukminin Biografi Istri-Istri Nabi ini menguraikan biografi singkat ummahatul mukminin radhiyallahu ‘anhunna. Mereka adalah Ibunda Khadijah Binti Khuwailid, ‘Aisyah binti Abi Bakar Hafshah binti ‘Umar bin Al-Khaththab Ummu Salamah binti Zadur Rakb Ummu Habibah binti Abi Sufyan Saudah binti Zam’ah Zainab binti Jahsy Zainab binti Khuuzaimah Maimunah binti Al-Harits Juwairiyah binti Al-Harits Shafiyyah binti Huyayy. Buku yang akan memberikan wawasan yang bermanfaat dan nasehat yang agung seputar keluarga Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.
Judul : Ummahatul Mukminin
Penulis : Muhibbuddin Ath-Thabari
Penerbit : Griya Ilmu
Isi 458 halaman
Hardcover
Dimensi 17 x 24,5 cm
Berat 770 gram,
Allah Ta’ala berfirman, “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka (kaum muslimin)…” (QS. Al-Ahzab: 6).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Mereka (Ahlusunnah waljamaah) memberikan layolitas kepada istri-istri Nabi para ibunda kaum mukminin. Ahlusunnah meyakini bahwa mereka adalah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di akhirat. Khususnya Khadijah ibu bagi anak-anak beliau, orang yang pertama beriman kepada dakwahnya dan membantu urusan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian Ash-Shiddiqah bintu Ash-Shiddiq yakni Aisyah radiallahu ‘anha, yang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata tentangnya bahwa keutamaan Aisyah di atas keutamaan para wanita seperti keutamaan tsarid di atas seluruh makanan” (Al-Aqidah Al-Washitiyah).
Hikmah Poligami
Diantara bab pembahasan yang disampaikan dalam buku Ummahatul Mukminin Biografi Istri-Istri Nabi ini yaitu Hikmah di balik poligami menurut syari’at, Urutan pernikahan Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam dengan Ummahatul Mukminin, Hak dan kewajiban Ummahatul Mukminin, Batas jumlah istri-istri Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam, Secercah suri teladan nan luhur bagi kehidupan suami-istri, Para hamba sahaya wanita Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam, Keturunan Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam, Cucu-Cucu Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam, Tafsir Ayat-Ayat Al-Qur’an Yang Menyebutkan Tentang Istri-istri Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam Dan Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala Meridhai Mereka, dan Wanita-wanita Yang Memiliki Hubungan Dengan Ummahatul Mukminin Radhiyallahu’annhunna.
Tak kenal maka tak sayang. Dengan mempelajari buku Ummahatul Mukminin Biografi Istri-Istri Nabi ini, kita akan semakin mengenal ibunda kita dan kaum beriman seluruhnya. Merekalah para istri Nabi yang mendampingi Rasulullah dalam kehidupannya, ibadahnya dan dakwahnya. Para istri Nabi telah memberikan banyak jasa berupa ilmu dan keteladanan bagi kita semua. Sehingga, kewajiban setiap muslim untuk menghormati dan mencintai mereka serta tidaklah menyebit mereka selain kebaikan-kebaikannya. Selamat membaca.
Dapatkan sekarang juga buku Ummahatul Mukminin Biografi Istri-Istri Nabi di Pusat Buku Sunnah.
Lihat juga buku terkait lainnya dengan judul Biografi istri-Istri Para Nabi atau di daftar buku untuk kategori Wanita."
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Tampaknya sosok walisongo akan terus menjadi idola terutama bagi orang jawa . Makam mereka dibanjiri para penziarah, walaupun gambaran walisongo di benak mereka masih kabur dan tidak jelas. Bahkan walisongo yang dianggap sebagai tokoh utama dalam sejarah penyebaran Islam di tanah Jawa dalam historiografi Jawa tampil sebagai sosok mistis , sakti dan memuja praktik klenik seperti bertapa, pemujaan terhadap roh leluhur , tidak terlibat dalam kehidupan sosial-politik profan.Sosok walisongo sangat berlawanan dengan kehidupan generasi awal penyebaran islam yang sarat dengan petualangan politik yang patriotik, berwatak sosial dan apresiasi rasional terhadap tradisi dan kultur-kultur lokal yang berkembang di masyarakat.
Benarkah Jawa diislamkan atau Islam dijawakan?
Mungkinkah Islam menjadi agama mayoritas di pulau Jawa hanya sebatas usaha sembilan orang yang disebut Walisongo, atau bahkan Walisongo sebenarnya tidak pernah ada?
Inilah polemik saat sosok Walisongo diperbincangkan.
Istri-Istri Nabi adalah yang terbaik diantara para wanita. Karena mereka hidup di dalam asuhan Nabi yang mulia, dan karena mereka dididik berlandaskan wahyu ilahi yang di turunkan ke sanubari Nabi. Hal terindah yang pantas di persembahkan kepada muslimah hari ini adalah kisah hidup ibunda orang beriman agar para muslimah dididik berlandaskan kisah hidup mereka, hidup di bawah naungan, membekali diri dengan kandungan yang luhur dan pelajarannya yang paling mulia.
Kisah hidup yang suci ini menyinari hati mereka dengan cahaya iman, mengantar meraka dengan bekal ketakwaan dan keyakinan, menjadi wanita-wanita yang di atur dalam ikatan yang unik,menggapai kemuliaan karena hubungan mereka dengan Nabi. Mereka menyertai kehidupan Nabi, Bahkan memenuhi hidup beliau, menemani dalam safar dan peperangan beliau, menyiapkan rumah yang bahagia dan tenang yang dari sanalah beliau bertolak untuk menyebarkan dakwah dan menunaikan risalah.
Dari sinilah, Allah Ta’ala mengarahkan orang-orang beriman, baik pria maupun wanita, agar meneladani kehidupan Nabi. Sungguh, mengetahui sejarah Ummahatul Mukminin dan kehidupan mereka bersama Nabi merupakan suatu kewajiban Islam yang pokok. Mengetahui keunggulan dan kedudukan mereka yang agung itu juga lebih di haruskan. Menelaah sirah mereka termasuk salah satu sarana pendidikan dan penyucian jiwa yang paling utama, karena garis edarnya berada di kutub keteladanan dan panutan, sehingga tidak ada sesuatupun yang dilakukan seseorang pada dirinya melainkan seperti perbuatan sang teladan dan panutan.
Dapatkan sekarang juga buku Ummahatul Mukminin di Pusat Buku Sunnah.
Daulah Umawiyah dan Daulah Abbasiyah merupakan dua dinasti yang dikenal sebagai penerus pemerintahan Khulafa’ Rasyidin. Selama ratusan tahun kedua khilafah tersebut berhasil melewati beragam tantangan zaman dan menorehkan segudang prestasi. Meski demikian, sunnatullah tetap berlaku: “Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran).” (Surah Ali ‘Imran: 140).
Dari sini, Daulah Umawiyah dan Daulah Abbasiyah menjadi kajian historis yang menarik untuk dipelajari. Apa saja faktor-faktor yang mendorong kesuksesan maupun kemundurannya perlu diketahui oleh kaum Muslimin. Oleh karenanya, dibutuhkan buku pegangan yang kredibel, lengkap, namun tidak terlalu ‘berat’ untuk dikaji oleh berbagai level penuntut ilmu. Kiranya buku karya Dr. Ali Ash-Shallabi ini memenuhi kriteria tersebut. Penulis yang dikenal otoritatif dengan banyak karya tentang sejarah Islam ini menyajikan banyak info menarik di dalam buku ini, seperti:
– Latar belakang historis Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah
– Proses transisi politik dari Khulafa’ Rasyidin ke Daulah Umawiyah kemudian Daulah Abbasiyah.
– Kemajuan dan perkembangan peradaban yang berhasil dicapai pada masa kedua negara tersebut, baik dari sisi ilmiah, politik, ekonomi, maupun militer.
– Deskripsi kejayaan, kemunduran, hingga keruntuhan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah
– Keistimewaan Umar bin Abdul Aziz dan era berkuasanya para amir dan gubernur.
– Prestasi negara otonom Daulah Aghalibah di Afrika Utara di bawah Khilafah Abbasiyah.
– Kemunculan dan perkembangan Khawarij, khususnya sekte Ibadhiyah di Afrika Utara.
Topik-topik menarik di atas sayang untuk dilewatkan. Terutama bagi mereka yang ingin mengetahui seluk-beluk umat Islam di bawah kepemimpinan tunggal seorang “imam” dalam institusi khilafah islamiyah.
—
Dr. Ali Ash-Shallabi | Ulama, ahli sejarah, dan analis politik kelahiran Benghazi, Libia (1963). Meraih gelar sarjana dari Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Universitas Islam Madinah dengan predikat cum laude (1992/1993). Melanjutkan studi pascasarjana di program Magister Tafsir dan Ulumul Qur’an di Universitas Islam Omdurman, Sudan, dengan tesis berjudul Al-Wasathiyyah fi Al-Qur’an Al-Karim (1996). Gelar doktor di bidang Dirasat Islamiyah pun berhasil diraih dari almamater yang sama lewat disertasi berjudul Fiqh At-Tamkin fi Al-Qur’an Al-Karim (1999). Tak kurang dari lima puluh karya tulisnya telah diterbitkan dalam bentuk kitab, yang meliputi disiplin ilmu akidah, dakwah, sejarah, biografi, maupun tafsir tematik.
"Buku Peperangan Rasulullah ini merupakan terjemahan dari buku Ghazawat Ar-Rasul yang disusun oleh Dr. Ali Ash-Shallabi. Penulis merupakan ulama ahli Al-Qur’an dan Tarikh dari Libia yang sudah diakui kepakarannya. Beliau memiliki banyak sekali karya, terutama dalam kajian Sejarah Islam, dari era Rasulullah (571 M) hingga era Daulah Utsmaniyah (1924 M). Beliau memiliki kumpulan karya yang dihimpun dalam Mausu’ah As-Siyar (Ensiklopedia Sirah).
“Penulis : Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi
Penerbit : Ummul Qura”
Dalam buku Peperangan Rasulullah ini, penulis mencoba menghadirkan salah satu sisi dari dimensi hidup Rasulullah. Beliau memang diutus ke dunia sebagai nabi dan rasul. Tetapi, beliau hadir bukan hanya sebagai seorang pemimpin keagamaan yang mengajak dengan seruan. Beliau juga tampil sebagai seorang ahli politik, pemimpin negara, sekaligus panglima perang. Perjalanan hidup beliau pun tidak lepas dari politik perang. Karena, memang perang adalah salah satu bentuk jihad yang merupakan bagian dari syariat Islam.
Penulis buku Peperangan Rasulullah ini mencoba mendokumentasikan momen-momen peperangan yang pernah dilancarkan oleh Rasulullah secara lengkap. Dari latar belakang, detail teknis, hingga hikmah-hikmah yang mengiringi setiap perang. Karena itu, buku ini menjadi begitu penting, mengingat tidak banyak buku Sirah Nabawiyah lain yang secara khusus memfokuskan bahasannya pada aspek ini. Padahal, banyak sekali pelajaran startegi maupun moral yang bisa diambil. Ini sudah diakui oleh banyak pakar sejarah dan militer, baik dari Barat maupun Timur.
Yang pasti, Sirah Nabawiyah adalah sumber yang tak kunjung kering untuk didulang faedahnya. Apalagi sudah ada penegasan di dalam Al-Qur’an: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” (Al-Ahzab: 21). Walaupun ayat terkait turun ketika dalam keadaan berkecamuk Perang Ahzab, tetapi hukumnya umum; meliputi keadaan kapan saja dan dalam hal apa saja.
Ibnu Katsir menegaskan hal ini di dalam tafsirnya, “Ayat yang mulia ini merupakan fondasi/dalil yang agung dalam meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaan beliau. Orang-orang diperintahkan meneladani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (di antaranya) dalam Perang Ahzab; berkenaan dengan kesabaran, usaha bersabar, istiqamah, perjuangan, dan penantian beliau terhadap pertolongan dari Rabbnya.”
Semoga dengan buku Peperangan Rasulullah ini kita dapat lebih megetahui sisi kehidupan Rasulullah dan sejarah-sejarah peperangan pada masanya, agar kecintaan kita kepada rasulullah semakin bertambah. Selamat membaca.
Dapatkan sekarang juga Buku Peperangan Rasulullah ini di Pusat Buku Sunnah.
Buku Mengenal Pribadi Agung Nabi Muhammad ini hadir mengajak kita untuk mengenal Rasulullah secara lebih dekat agar kita meraih manisnya iman. Rasulullah bersabda, “Tiga perkara jika terdapat pada diri seorang maka ia akan merasakan manisnya iman, (diantaranya) yaitu jika Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya…” (HR Bukhari dan Muslim)
Di sisi lain, melalui buku Mengenal Pribadi Agung Nabi Muhammad ini, pembaca juga bisa berintrospeksi, jangan-jangan belum mendudukkan Rasulullah sebagai manusia yang paling dicintainya, padahal superioritas cinta kepada beliau merupakan tanda benarnya imn. Raasulullah bersabda, “Tidaklah beriman saalah seorang diri kalian hingga saya yang lebih ia cintai daripada orang tuanya, anak-anaknya dan seluruh manusia” (HR Bukhari)
Tabi’in adalah generasi muslim awal yang masa hidupnya setelah para sahabat Nabi dan tidak mengalami masa hidup Nabi Muhammad. Usianya tentu lebih muda dari generasi sahabat, bahkan ada yang masih anak-anak atau remaja pada masa sahabat masih hidup. Singkatnya, mereka merupakan murid dari para sahabat Nabi. Ya, merekalah generasi terbaik setelah sahabat Nabi. Mereka pula para insan teladan yang memberikan teladan dalam mengarungi tantangan zaman, sejak era kejayaan Islam pada masa Khulafa Rasidin hingga pasang surut kejayaan Islam pada masa khilafah Umawiyah hingga permulaan era Daulah Abbasiyah.
Tabi’in yang pertama kali meninggal setelah Najasy adalah Zaid ibn Ma’mar bin Zaid, yaitu pada tahun 30 H, dan yang terakhir wafat ialah Khalaf bin Khulafiah, yaitu pada tahun 181 H. Insya’Allah, buku ini termasuk terjemah paling lengkap yang secara ilmiah fokus memotret profil para tabi’in. Termasuk kelebihan buku ini adalah klasifikasi berdasarkan kompetisi dan letak geografis mereka.
"Buku Biografi 60 Sahabat Nabi karya dari seorang pemikir Islam dari Mesir, Khalid Muhammad Khalid dan buku ini adalah versi tahqiq dan kritik ilmiah dari Syaikh Sulaiman Al-Khurasyi. Buku ini juga dilengkapi sebuah CD yang berisi tentang peta dan foto petilasan, profil singkat, serta kronologi tentang perang yarmuk. Buku yang sangat inspiratif untuk menambah semangat kita dalam meneladani Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam dan para shahabatnya
Diantara biografi Sahabat Nabi yang dikisahkan dalam buku Biografi 60 Sahabat Nabi antara lain Mush’ab bin Umair Duta pertama Islam, Salman Al-Farisi Pencari kebenaran sejati, Abu Dzar Al-Ghifari Pemimpin operasi dan musuh kehidupan mewah, Abdullah bin Umar Pribadi tangguh dan selalu dekat dengan Allah, Abdullah bin Mas’ud Yang pertama mengumandangkan Al-Qur’an dengan suara merdu, Zaid bin Haritsah Cintanya hanya untuk Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam, Abu Hurairah Gudang hafalan di masa wahyu, Abdullah bin AbbasUlama saat ini, Amr bin Al-Ash Pembebas mesir dari cengkraman Romawi dan masih banyak lagi kisah hikmah sahabat yang lainnya.