Dunia anak adalah dunia bermain. Dunia bermain haruslah dunia yang penuh dengan kebahagiaan. Kebahagiaan akan melahirkan kepercayaan Kepercayaan anak-anak akan dunia di luar dirinya adalah bahan bakar perkembangan anak-anak. Jadi, adalah kewajiban kita untuk menyiapkan dunia bermain bagi anak-anak kita yang penuh kebahagiaan dan bermakna. Buku ini berusaha memberikannya
Mungkin sebagian kita menganggap anak-anak sedang bermain, padahal dia sedang belajar. Itulah sebagian cara belajarnya, proses alamiah sesuai perkembangan usianya. Pendidik atau orang tua menjaga dan mengarahkan agar tetap di jalan yang benar, semua adalah pembelajar. Pembelajar yang baik tidak boleh berhenti, baca buku ini, insya Allah sangat membantu Anda
Termasuk faktor terbesar yang menyebabkan
terjadinya dekadensi moral pada anak-anak dan terbentuknya kepribadian
yang buruk pada diri mereka adalah kurangnya perhatian kedua orangtua
dan pendidik untuk mengajarkan akhlak yang mulia kepada si anak, bahkan
tak jarang mereka malah mempertontonkan akhlak buruk di anak-anaknya.
Padahal mendidik bukanlah persoalan kecil. Terlebih zaman now, yang
penuh dengan tantangan yang sangat besar. Buku ini membahas tentang
bagaimana para orang tua dan guru butuh bergunung-gunung kesabaran dalam
merawat dan mendidik anak-anak.
Mengapa demikian? Dan apa saja contoh aplikasi kesabaran dalam
mendidik anak bagi para orang tua dan guru? Serta hal-hal menarik
lainnya, sehingga anak-anak menjadi penurut dan mudah mengerti tanpa
harus memarahi terlebih lagi memukul secara fisik.
Smart Education Mendidik Anak Dengan Cerdas SC Insan Kamil
Mendidik anak bagaikan mengukir di atas batu.” Pepatah ini agaknya sangat tepat dengan beratnya beban orang tua untuk mendidik anak. Betapa tidak, meskipun mendidik anak begitu penuh tantangan, tetapi ketika seorang anak telah mampu memahami satu kata saja dari pendidikannya, ia akan tetap mengingatnya hingga dewasa kelak.
Buku ini mencoba menghadirkan alternatif baru dalam pendidikan anak, meliputi bagaimana cara mendidik anak secara efektif, pembagian hadiah dan hukuman dalam mendidik. Termasuk, bagaimana memodifikasi perilaku anak agar sesuai dengan tuntutan agama sesuai dengan fase fase usianya.
Disajikan dengan gaya bahasa yang bertutur da aplikatif, menjadikan buku ini sangat layak menjadi pegangan orang tua, guru maupun pendidik dalam menanamkan nilai nilai kebaikan dan akhlak mulia pada diri anak.
Doa adalah perisai seorang mukmin, maka kurang tepat jika dikatakan, Bantulah saudaramu, minimal dengan doa. Karena doa merupakan sebesar-besar kekuatan yang diamalkan para Nabi dan orang-orang shalih sesudahnya. Sesuatu yang imposible menjadi posible (tidak mungkin, menjadi mungkin)! Semuanya berkat doa. Ingatkah Anda terhadap Nabi Zakariya alaihissallam yang berdoa meminta keturunan? Ingatkah Anda terhadap Nabi Ayyub alaihissallam yang minta disembuhkan? Ingatkah Anda terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat dihina dan dicaci maki oleh suatu kaum yang menolak dakwahnya, serta merta dengan lembut berdoa, Bahkan, ya Allah aku berharap ada dari keturunan mereka yang menyembahMu semata. Subhanallah, inilah buah tauhid. Allah Taala berfirman,
Buku ini berisikan doa-doa dan dzikir-dzikir yang shahih dari al-Quran dan as-Sunnah yang mengajak putra-putri Anda untuk menghafal doa sehari-hari dengan cara yang mudah. Team adz-Dzahabi mengemas tiap lembar halamannya full colour beserta ilustrasi yang menarik minat baca anak. Ada puluhan doa yang disuguhkan dan ditutup dengan doa secara umum berjudul Doaku. Namun, sayangnya tidak diberi judul, hanya sekedar sambil lalu. Bisa jadi, penyusun ingin memaparkan doa-doa pilihan kepada para pembaca secara mudah dalam satu tempat.
Pasti Dekatnya anak kita dengan Al-Qur’an merupakan pangkal kebaikan, dan jauhnya anak dengan Al-Qur’an menjadi pemancing datangnya segala keburukan. Untuk itu, menjadi tugas berat yang menggelayut di pundak orang tua, yakni bagaimana agar anak kita mencintai Al-Qur’an dan menjadikan Al-Qur’an sebagai `teman akrab’ sekaligus guru yang membimbing perilakunya.
Buku agar anak cinta al-qur’an ini menyuguhkan tips sederhana namun digdaya untuk menanamkan kecintaan anak kepada Al-Qur’an. Bagaimana kita bisa menumbuhkan benih cinta anak terhadap Al-Qur’an, lalu bagaimana cara mengokohkan jalinan cinta tersebut. Sehingga, anak akan bisa mereguk kebahagiaan hidup bersama Al-Qur’an. Dan kita tentu akan mengulum senyum bangga tatkala menyaksikan anak kita menjadi sosok generasi Qurani yang menyejukan hati.
Salah satu produk dari kemajuan teknologi adalah munculnya permainan atau game elektronik. Alatnya pun beragam; ada PlayStation, Nintendo, Xbox, PC Game, hingga yang kini banyak dipakai adalah game yang dimainkan di gadget seperti smartphone dan komputer tablet. Apalagi banyak anak-anak yang kini menghabiskan waktu bermain game ini baik offline maupun online.
Namun, tahukah Anda bahwa game-game tersebut punya dampak negatif? Kecanduan bermain game ternyata berpengaruh negatif pada tumbuh-kembang anak. Juga, berpengaruh negatif bagi kesehatan fisiknya.
Dari sisi kejiwaan, game juga memiliki dampak psikologis yang besar pada anak-anak di dunia nyata. Penelitian ilmiah-akademik menunjukkan, anak-anak yang menghabiskan banyak waktu bermain video memiliki kepribadian lebih agresif dan cenderung berperilaku kurang baik dengan lingkungan sekitar. Mereka bisa agresif terhadap teman, guru, bahkan orangtua.
Buat saya, anak adalah permata yang mengagumkan. Tak cuma tingkah polosnya yang membuat gemas. Tutur kata mereka juga selalu membawa saya, ibunya, tak pernah merasa bosan melewati hari bersama mereka. Mulai dari protes mereka ketika merasa tak setuju dengan sikapku, sampai pertanyaan-pertanyaan mereka yang mengejutkan sekaligus membuat haru adalah deretan kebahagiaan yang tak pernah terlupakan.
Maka berangkat dari sinilah, kami ingin menyuguhkan beberapa pertanyaan anak yang membuat orang tua kelabakan kepada pembaca. Harapan kami, buku kecil ini dapat menjadi jawab bagi para pembaca tatkala menghadapi buah hatinya.
Biarkan Mereka Bertanya
Ada beberapa alasan yang menyebabkan anak-anak suka bertanya. Di antaranya:
Buku Kecil-Kecil Jadi Hafizh ini menjelaskan beberapa metode yang bisa ditempuh untuk mencetak hafizh cilik, termasuk penjelasan tentang metode talqin dan aplikasi program hafalan Al-Quran untuk anak usia 3 tahun. Bagaimana menanamkan rasa cinta Al-Quran pada diri anak, dan bagaimana metode menyenangkan yang tidak membosankan, sekaligus lebih efektif untuk membimbing anak-anak kita agar menjadi hafizh Al-Quran. Semuanya dibahas di dalam buku ini.
Menjadi penghafal Al-Quran (hafizh) merupakan kebanggaan setiap insan beriman. Betapa tidak, Al-Quran adalah kitab mulia yang diturunkan kepada seorang yang mulia, melalui perantaraan malaikat yang mulia. Para pecinta, penghafal dan pengamal Al-Quran merupakan keluarga Allah (ahlullah) dari kalangan manusia, sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
"Buku Ibu Hebat, Anak Smart di hadapan Anda ini menjelaskan tentang solusi menyelesaikan problematika pengasuhan anak usia dini. Pembahasan dalam buku ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana, mengalir dan mudah di pahami. Selain itu, menyajikan langkah langkah praktis dalam mengasuh anak sekaligus menyelesaikan permasalahan yang sering dijumpai. Tips-tips yang menyenangkan akan membuat kita semakin mudah dalam ‘mengahadapi’ anak.
Dengan menelaah buku Ibu Hebat, Anak Smart ini, kita akan mendapatkan banyak informasi penting dalam pengasuhan dan pendidikan anak usia dini. Mendidik dan mengasuh anak tidaklah mudah sebagaimana teori yang ada dalam buku-buku. Akan tetapi dalam prakteknya, membutuhkan kesabaran dan strategi untuk membentuk anak yang shalih dan bertaqwa di masa depan. Selamat membaca dan mengamalkan.
Fitur Utama / Manfaat :
- Pemahaman yang Lebih Baik
- Strategi Pengasuhan
- Peningkatan Keterampilan Komunikasi
- Menjaga Hubungan yang Sehat
- Pertumbuhan Pribadi
Spesifikasi:
Penulis : Alfi Fauzia
Penerbit : Pustaka Arafah
Ukuran: 14 cm x 20,5 cm
Cover: Soft Cover
Berat: 200 Gram
Tebal: 190 halaman
Catatan Khusus:
Anak rewel minta jajan, padahal uang orangtua pas-pasan. Anak suka mengumpat dan memukul, padahal orang tuanya tak pernah mengajarkan, anak tak doyan makan, anak masih ngompol meski sudah gede, dan sederet masalah lainnya. Semuanya itu hampir pasti dijumpai pada anak yang masih kecil. Beberapa orang tua bahkan menjadi stress, hingga meluncur dengan deras stempel ”nakal”, ” tak bisa di atur ” dan label-label negatif lainnya sebagaimana dipaparkan dalam buku Ibu Hebat, Anak Smart. Pada akhirnya, muncullah pola asuh anak yang kurang tepat dan bijaksana. Padahal bukan demikian sikap orang tua yang tepat dalam mengasuh dan mendampingi anaknya.
"Buku Cinta Nabi Untuk Si Buah Hati yang ditulis oleh Muhammad Suwaid ini memuat pembahasan metode pendidikan anak sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Metode-metode tersebut digali dari ucapan, perbuatan, dan sikap Nabi Muhammad dalam mendidik dan memberikan pelajaran kepada anak kecil pada masanya atau kepada para sahabatnya.
Metode pendidikam anak yang dijabarkan dalam buku ini di antaranya memberi keteladanan, bersikap adil, tidak mencela anak, menyampaikan kisah, mengajak dialog, memberi motivasi, memberi sanjungan, dan lain-lain.
Fitur Utama / Manfaat :
- Pemahaman yang Lebih Baik
- Strategi Pengasuhan
- Peningkatan Keterampilan Komunikasi
- Menjaga Hubungan yang Sehat
- Pertumbuhan Pribadi
Spesifikasi:
Penulis : Muhammad Suwaid
Penerbit : Pustaka Arafah
Tebal : 232 Halaman (Soft Cover)
Ukuran : 14 x 20.5 cm
Berat : 280 gr
Catatan Khusus:
Pembahasan setiap metodenya ringkas, tidak panjang lebar. Namun, sudah bisa menyampaikan maksud penulisnya disertai dengan hadits Nabi yang mendukung.Pada metode memberi keteladanan, penulis mengungkapkan salah satu keteladanan Nabi dalam hal ibadah salat malam. Ibnu Abbas -yang saat itu masih kecil- menginap di rumah Nabi dan melihat Nabi melakukan salat malam. Ibnu Abbas pun akhirnya mengikuti apa yang Nabi lakukan.
Dalam buku Cinta Nabi Untuk Si Buah Hati ini dibahas pula bagaimana metode dalam meluruskan kesalahan anak. Salah satunya dibahas bagaimana tahapan memberikan hukuman kepada anak.
Pada akhir pembahasan dicantumkan pula 40 hadist Nabi untuk orangtua dan 40 hadits Nabi untuk anak.
Siapa bilang mendidik anak itu gampang? Banyak pernik-pernik dan liku-liku yang harus dihadapi. Semuanya membutuhkan kesabaran, keuletan, dan ketepatan tindakan dari orang tua. Salah mendidik anak akan menimbulkan banyak dampak negatif, yang akan menyengsarakan orang tua dan anak itu sendiri. Islam telah memberikan seperangkat tuntunan berdasarkan petunjuk Al-Quran dan As-Sunnah tentang tips sukses mendidik anak. Islam juga memberikan solusi praktis terhadap berbagai problem dalam pendidikan anak.
Fitur Utama / Manfaat :
- Pemahaman yang Lebih Baik
- Strategi Pengasuhan
- Peningkatan Keterampilan Komunikasi
- Menjaga Hubungan yang Sehat
- Pertumbuhan Pribadi
Spesifikasi :
-Penulis : Muhamamd bin Ibrahim Al-Hamd -Penerbit : Nabawi Publishing -Isi : 246 halaman -Cover : Softcover -Ukuran : 14 x 20,5 cm -Berat : 280gram
Catatan :
Siapa yang mampu mengaplikasikan tuntunan mendidik anak menurut Al-Quran dan As-Sunnah, maka ia akan menuai hasil yang membahagiakan. Yakni lahirnya anak shalih dan shalihah di tengah-tengah keluarga kita. Semoga! Buku ini menyajikan beberapa resep Islami dalam mendidik anak. Juga memberikan koreksi kritis terhadap berbagai kesalahan orang tua dalam mendidik anak, berikut solusi praktisnya.
Semua dijabarkan dengan lugas, berdasarkan perspektif Al-Quran dan As-Sunnah.
Wahai para orang tua, didiklah anakmu dengan benar!
Rumah memang tempat paling mulia bagi wanita. Namun, sudah sejauh mana suami dan istri telah saling memahami dan mempersiapkan apa yang akan dilakukan seorang istri ketika ia total “bertugas” di rumah.
Sudahkah si istri memiliki keterampilan untuk mengisi hari-harinya? Sudahkah ia juga memiliki keterampilan ketika mengurus si buah hati? Tentu akan jadi sebuah kesia-siaan manakala si ibu berada di samping anak tetapi tidak memiliki ilmu yang cukup untuk mempersiapkan fisik dan mental seorang anak tumbuh dengan baik.
Bersungguh-sungguhlah dalam mendidik anak dan mengelola keluarga, maka kita akan dihargai dengan kesungguhan itu. Jangan pernah risaukan materi, selama kita bersungguh-sungguh menjaga amanah-Nya. Karena Sang Pemberi Amanah selalu menyiapkan satu paket dengan rezekinya, tugas kita menjemput rezeki itu dengan sungguh-sungguh dan tetap memprioritaskan diri untuk tetap menjaga amanah-Nya dengan baik.