Buku ini mengurai bagaimana Rasulullah mempraktikkan sifat lembut dan menahan sifat emosi dan amarah untuk memperbaiki suatu kesalahan. Juga mengajak para orangtua lebih intens berinteraksi dan Lebih perhatian kepada putra-putrinya dengan mengedepankan kelembutan dan kasih sayang.
Buku ini mengurai bagaimana Rasulullah mempraktikkan sifat lembut dan menahan sifat emosi dan amarah untuk memperbaiki suatu kesalahan. Juga mengajak para orangtua lebih intens berinteraksi dan lebih perhatian kepada putra-putrinya dengan mengedepankan kelembutan dan kasih sayang.
Pendidikan anak di rumah sekarang ini memang perlu perhatian khusus.
Karena dari rumahlah salah satu wadah terbesar pola pembentukan karakter anak.
Pendidikan rumah tidak bisa diabaikan, karena berpangku tangan pada pendidikan anak di sekolah.
Oleh karenanya, peran orang tua dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam membentuk karakter dan perilaku anak sangat dibutuhkan.
Tentu, untuk mendidik anak, orang tua harus memiliki karakter yang bisa dijadikan teladan untuk anak.
Salah satu karakter itu adalah kelembutan, sehingga orang tua tidak kasar dalam mendidik anak-anaknya terutama selama proses pendidikan di dalam rumah.
Setiap orang tua (pendidik) wajib memberikan bimbingan, mendidik anaknya dengan penuh kelembutan dan menjauhi hukuman fisik.
Seorang anak tergopoh-gopoh terlambat menghadiri shalat berjamaah di masjid. Ketika ditanya perihal keterlambatannya, ia pun beralasan ketika itu sedang sibuk menyisir rambutnya. Setelah mendengar jawaban sang anak, ayahnya lantas mengirim utusan untuk mencukur rambutnya sebagai salah satu bentuk hukuman karena tidak mengutamakan shalat.
Taukah Anda siapa nama anak dalam kisah di atas? Anak itu bernama Umar bin Abdul Aziz. Karena ketegasan orang tuanyalah, ia akhirnya menjadi lebih di siplin dan menghargai waktu shalat sehingga ketika dewasa ia diangkat menjadi khalifah rasyidah kelima umat Islam.
Semua orang tau pasti menginginkan anaknya rajin shalat. Namun, sering kali berbagai kendala menghampiri mereka. Oleh karena itu, buku ini mencoba untuk menawarkan pemecahannya. Dimulai dari motivasi, tips-tips, hingga konsep hadiah dan hukuman (reward and punishment). Selain itu, penulis juga menyisipkan beberapa contoh nyata pendidikan shalat bagi anak sehingga buku ini tidak hanya kaya dengan konsep tapi juga dilengkapi dengan sisi praktik.
Mendidik Anak Tanpa Marah dan Kasar SC As Salam Publishing
Buku ini menuntun pembaca untuk menyimak dan meneladani bagaimana Rasulullah mempraktikan sifat lemah lembut dan menahan diri dari sifat emosi dan amarah untuk memperbaiki suatu kesalahan. juga mengajak anda, para orangtua (pendidik) untuk lebih intens dalam berinteraksi dan lebih perhatian kepada putra-putrinya dengan mengedepankan kelembutan dan kasih sayang.
Semoga anak-anak kita tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik dan istimewa dalam pandangan Agama.
Cara Mendidik Salah Anak Bermasalah SC PQS Publishing
Pendidikan anak perlu mendapatkaan perhatian khusus bagi orang tua terutama saat pandemi covid 19, dimana para anak sepenuhnya dititipkan kepada orang tuanya.
Faktanya tidak semua orang tua yang soleh memahami aspek-aspek pendidikan. Atau justru sebaliknya terjadi penyimpangan-penyimpangan dikarenakan ketidakpahaman orang tua dalam mendidik anak. Bahkan ada juga yang tidak memperdulikan pendidikan anak-anaknya.
Kenapa ayah bunda harus punya buku ini?
Kaya akan referensi dari pakar pendidikan
Banyak tips praktis pendidikan iman pada usia dini
Kala Orangtua Bertanya Tentang Masalah Anaknya SC Mumtaza
Buku ini berisi poin-poin penting tentang masalah pengasuhan anak. Penulis pun menyampaikan solusi-solusinya berdasarkan tinjauan psikologi dengan pendekatan Islami, yang menjadi buku berjudul, Kala Orangtua Bertanya tentang Masalah Anaknya ini. di buku ini , Anda bisa membaca beberapa poin penting:
Solusi masalah yang terjadi pada masa kehamilan.
Solusi masalah yang terjadi pada masa menyusui
Solusi masalah pengasuhan anak pada masa kanak-kanak.
Solusi masalah pengasuhan anak pada masa pubertas.
Anda mungkin memiliki banyak pertanyaan krusial , seperti: bagaimana mengatasi pengaruh televisi, anak pendiam, cadel, tidak percaya diri, mengompol? Bagaimana mengarahkan remaja dalam soal sopan santun, menyikapi anak yang berbicara tentang seks secara vulgar, menghadapi masa pubertas anak, dan menyikapi kebiasaan rahasia pada remaja? Berbagai masalah lain yang biasa dihadapi oleh orangtua, bisa Anda temukan disini dengan solusi-solusinya berdasarkan tinjauan psikologi dengan pendekatan Islami.
Buku Mencetak Hafidz Cilik Meniti Jejak La Ode Musa ini mengupas tentang perjuangan La Ode Abu Hanafi dalam mencetak Musa menghafalkan Al Quran dan bagiamana Musa menghafalkan Al Quran 30 Juz dengan mudah dan menyenangkan
Buku Mencetak Hafidz Cilik Meniti Jejak La Ode Musa ini juga menjelaskan keutamaan-keutamaan menghafal Alquran, keutamaan menjadi penghafal Al Quran dan yang lebih penting lagi Tips tahapan bagaimana mendidik anak agar mudah dan mau menghafal Al Quran seperti Hafidz cilik Musa.
7 Alasan Mengapa Buku Mencetak Hafidz Cilik Meniti Jejak La Ode Musa Harus Anda Miliki SEKARANG :
Mendapat Rekomendasi DR. M. Arifin Badri Langkah Nyata dan Tahapan Menghafal Al Quran
Terbaik Dalam Menjelaskan Cara Hafidz Cilik Musa Menghafal Al Quran
Perjuangan Bagaimana La Ode Hanafi Mencetak Hafidz Cilik Musa
Mutiara Faidah Dan Ilmu Dari Ayahanda Musa
Tips Bagaimana Cara Menghafal Al Quran Dengan Mudah Dan Menyenangkan
Orang Tua Untuk Mendapatkan Anak Penghafal Al Quran
Mahkota Di Surga Jika Anak Anda Menjadi Penghafal Al Quran
Secara kodrati, ibu lebih dekat dengan anak daripada ayah. Karena pengasuhan anak sejak lahir memang lebih dominan diemban oleh ibu. Sehingga, tak bisa dihindari, bagaimana pola pengasuhan yang dimainkan oleh ibu (dan juga ayah), sangat mempengaruhi corak kepribadian anak. Tentu akan sangat berbeda ketika dewasa, antara anak yang dididik dengan pola kasih sayang, dengan anak yang diasuh melalui cara kekerasan dan sikap otoriter.
Ibu berkarakter galak dan kasar menjadi persoalan tersendiri dalam ranah pendidikan anak. Karena sikap keras, otoriter dan galak seorang ibu akan menyayat habis elemen-elemen positif dalam kejiwaan anak. Sehingga anak pun akan mengadopsi sikap keras sang ibu, secara tidak sadar. Dan, ini sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa anak.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan balk biologis, psikologis, maupun social.
Perubahan biologis misalnya, remaja putri di era modern ini ternyata lebih cepat mengalami menstruasi atau haid. Meskipun haid ini perkara yang umum dialami wanita dan selalu berulang, namun tetap saja menyisakan pertanyaan (bagi sebagian orang), karena memang hukum-hukum yang berkaitan dengannya tidaklah terhitung.
Pun pernak-pernik masalah yang berkaitan dengan perawatan tubuh wanita untuk menjaga kesehatan dirinya sangatlah banyak. Dengan mengamalkan berlandaskan agama, selain dapat sehatnya dapat pula pahalanya.