Buku Sandiwara Langit karya Abu Umar Basyier ini merupakan sebuah kisah perjalanan kehidupan seorang insan manusia bersama seseorang yang dikasihinya karena Allah. Dalam kisah ini penulis mencurahkan kemampuan menulisnya sehingga dihasilkan sebuah alur kisah yang mudah dipahami, tidak berlebihan dan syarat dengan hikmah.
Harapannya, dengan membaca buku Sandiwara Langit ini para pembaca bisa mengambil hikmah dan teladan dari tokoh-tokoh yang digambarkan di dalam kisah tersebut. Kisah ini diambil dari kisah nyata seorang pemuda belia yang ingin menjaga kesuciannya, niat sucinya, perjuangannya mendapatkan pendamping hidup yang shalihah dan perjuangannya menjaga rumah tangga.
Harapannya, dengan membaca buku Sandiwara Langit ini para pembaca bisa mengambil hikmah dan teladan dari tokoh-tokoh yang digambarkan di dalam kisah tersebut. Kisah ini diambil dari kisah nyata seorang pemuda belia yang ingin menjaga kesuciannya, niat sucinya, perjuangannya mendapatkan pendamping hidup yang shalihah dan perjuangannya menjaga rumah tangga.
Sebuah Kisah Penuh Hikmah
Buku Sandiwara Langit mengisahkan sepenggal perjalanan hidup seorang pemuda, tokoh utama dalam kisah itu, bernama Rizqoon. Di usianya yang masih belia ia ingin menikah untuk menjaga kesuciannya. Karena ia memahami di luar sana betapa besar peluang seseorang itu terjerumus ke dalam zina, jika ia tidak pandai menjaga diri. Oleh karena itu pemuda ini bermaksud menikahi seorang muslimah shalihah. Namun ternyata tidak semudah itu dapat menikahi wanita shalihah tersebut. Ada banyak hal dan peristiwa yang harus dilalui.
Gaya bahasa yang bagus dan menarik penulis buku Sandiwara Langit ini akan memukau para pembacanya sehingga tak ingin meninggalkan kelanjutan setiap tahapan ceritanya. Sesekali penulis juga menyisipkan ayat Al Quran dan hadits dalam kisah. Mulai dari perkenalan tokoh-tokohnya, pengenalan masalah, konflik hingga akhirnya menuju akhir cerita yang sangat mengharukan. Akhir cerita yang tidak ada yang akan menyangka bahwa semua akan berakhir demikian. Karena itulah sandiwara langit yang telah tertulis di lawhul mahfuz.
Sebuah kisah yang akan memberikan banyak hikmah kepada kita tanpa kita harus ikut di dalamnya. Bagaimana perjuangan mencapai keinginan, bagaimana rasanya harus bercerai dengan istri tercinta dan bagaimana rasanya harus mengikhlaskan kepergian seseorang yang baru saja kembali ke pangkuan. Buku Sandiwara Langit akan mengisahkan itu semua untuk kita. Agar kita dapat mengambil hikmah dan selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.
Dapatkan sekarang juga buku Sandiwara Langit di Pusat Buku Sunnah
Buku Sandiwara Langit 2
Penulis : Ustadz Abu Umar Basyir
Tebal : 276 halaman (14.5 x 20.5 cm)
Soft Cover
Abbas tidak pernah menyangka dia akan menemukan keajaiban di dalam hidupnya. Bagaimana tidak, pemuda biasa seperti dia dengan masa lalu yang awut-awutan, bahkan nyaris kelam, justru berjodoh dengan wanita cantikdan begitu shalihah. Banyak orang, bahkan dirinya hampir tidak percaya akan menjadi suami dari wanita yang ilmu agama dan kemuliaan pribadinya sangat istimewa.
Bagi Abbas, itulah rezeki Allah yang paling berharga. Azizah, istri tercintanya sangat mempengaruhi titik balik arah hidupnya untuk meniti jalan kebenaran. Namun, perubahan itu menghadapkannya kepada tantangan dari saudara-saudaranya. Tantangan yang akhirnya menjadi ujian besar kehidupan rumah tangga Abbas. Bagaimana Abbas dan istrinya, Azizah melewati tantangan itu?
Meniti di Atas Kabut karya Ustadz Abu Umar Basyir ini merekam sketsa jejak kehidupan Abbas yang penuh romantika, sejak kanak-kanak hingga detik-detik yang menentukan dalam kehidupan rumah tangganya.
Setelah buku Sandiwara Langit karya Ustadz Abu Umar Basyir sukses memikat ratusan ribu pembaca di dalam dan luar negeri, buku ini yang merupakan seri Sandiwara Langit 2 juga insya Allah akan menawan hati para pembacanya. Siapapun yang membaca hingga akhir kisah, pasti akan hanyut dalam keharuan dan berlinang air mata. Ia adalah kisah nyata yang laksana dongeng, namun penuh makna dan sarat pesan keimanan dan takwa.
Selamat membaca!
"Buku Prahara Cinta ini menyajikan kisah penuh hikmah tentang cinta. Kisah yang akan memberikan kita pembelajaran hidup yang berharga. Bahwa seorang yang sudah mengerti jalan kebenaran tidak serta merta bertindak dengan benar dan bijak, terlebih lagi ketika menyikapi cinta yang menghanyutkan dan bisa berakhir dengan penyesalan yang panjang. Buku ini layak dibaca sehingga kita dapat berhati-hati terhadap cinta dan yang terkait dengannya.
Penulis : Abu Umar Basyier
Penerbit : Shafa Publika
Allah ta’ala berfirman, “…Boleh jadi kamu tidak mencintai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu mencintai sesautu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui“. (QS. Al-Baqarah :216).
“Dunia ini hanyalah tempat persinggahan dan bukan tempat tinggal abadi, manusia di dalamnya ada dua golongan : Pertama, orang yg menjual dirinya kepada hawa nafsu dan menjadi hancur karenanya, Kedua, manusia yang membeli dirinya dan mampu membebaskannya” (Ali bin Abu Thalib radhiyallahu’anhu).
Hikmah Cinta
Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan sebaliknya adalah tabiat dan fitrah manusia yang dianugerahkan Allah ta’ala. Keduanya akan saling melengkapi dan merasakan kenyamanan dalam kebersamaan hidup yang dilaluinya. Akan tetapi, cinta tersebut hendaknya tidak sekedar menurutkan rasa suka dan hawa nafsu, tetapi hendaknya berpijak pada pondasi yang benar yaitu diniatkan karena Allah dan bersama-sama dalam taat dan ibadah kepadaNya. Cinta inilah yang akan mendapatkan keridhoan dan pertolongan Allah. Jangan sampai kita melalaikan dan mengkufuri nikmat cinta yang diberikan Allah, hingga cinta tersebut berubah menjadi prahara dan malapetaka seperti yang diceritakan dalam buku Prahara Cinta di hadapan Anda ini.
Mudah-mudahan kaum muslimin dapat mengambil hikmah dari kisah nyata yang disajikan dalam buku Prahara Cinta. Betapa kehidupan dunia akan selalu berulang dan beruntunglah orang yang mau mengambil pelajaran dari orang sebelumnya. Selamat membaca dan mengambil hikmah.
Dapatkan sekarang juga buku Prahara Cinta di Pusat Buku Sunnah.
"Buku Meniti di atas Kabut ini adalah buku yang berisi kisah penuh hikmah dari sepasang manusia yang menjalani kehidupan rumah tangganya. Permasalahan hidup yang datang silih berganti adalah hal yang wajar. Untuk itu dibutuhkan kesabaran yang tinggi untuk tetap berjalan diatas agama Allah ini. Disertai dengan do’a tulus kepada Allah agar selalu diberikan hidayah dan taufiq untuk tetap istiqomah di jalan Allah ta’ala. Yaitu jalan yang mengantar kepada kebahagiaan abadi di akhirat nanti.
Setelah sukses memikat puluhan ribu pembaca lewat buku Sandiwara Langit yang begitu mengharukan serta menaburkan limpahan iman dan hikmah terhadap kesabaran dan keyakinan menyikapi suratan kehendak Sang Maha Pencipta, penulis menyuguhkan kembali karya terbaiknya buku Meniti di Atas Kabut (Sandiwara Langit 2). Sebuah kisah yang mengajak anda mereguk kearifan dan keimanan dari realitas perjalanan hidup Abbas dan Azizah. Selamat menyimak.
“Penulis : Abu Umar Basyier
Penerbit : Shafa Publika”
Maha Besar Engkau Ya Allah, yang telah menitahkan: “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46)
Selami kearifan dan keimanan mereka, kejujuran dan indahnya perjalanan hidup mereka serta temukan diri anda tersenyum, menangis dan tersentuh saat membaca setiap lembar buku Meniti di Atas Kabut ini. Kisah bertabur hikmah ini dipersembahkan buat mereka yang dapat merasakan desiran-desiran hati oleh pasang surut kehidupan yang membawa haru biru.
Semoga buku Meniti di Atas Kabut ini membawa pengaruh yang besar bagi keimanan dan ketaqwaan kaum muslimin. Dengan membaca kisah nyata yang penuh hikmah serta kisah perjuangan keimanan dalam menghadapi lika-liku kehidupan rumah tangga, kita akan semakin bersemangat dalam menghadapi musibah demi musibah yang menghiasi kehidupan kita, sebagai ujian dari keimanan kita kepada Allah.
Dapatkan sekarang juga buku Meniti di atas Kabut di Pusat Buku Sunnah