Musthalah Hadits SC Media Hidayah

Musthalah Hadits SC Media Hidayah

"Buku Mushthalah Hadits di hadapan Anda ini menyajikan pembahasan lengkap seputar ilmu musthalah hadits yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana menilai suatu hadits, apakah hadits tersebut shahih diriwayatkan dari Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam ataukah tidak. Ilmu ini sangat penting dikuasai oleh thalabul ‘ilmi untuk memilah-milah hadits yang akan dipelajari ataupun untuk memberikan bantahan terhadap pendapat yang menyimpang yang berlandaskan hadits dhaif atau hadits palsu.

Mudah-mudahan buku Mushthalah Hadits ini memberikan manfaat yang besar bagi kaum muslimin, terutama di kalangan juru dakwahnya. Kaidah-kaidah yang disepakati ulama dalam menilai hadits ini patut dikaji dan dipelajari secara mendalam. Buku yang menarik ini layak dijadikan referensi pokok untuk memudahkan memahami derajat suatu hadits. Selamat mempelajari.

Fitur Utama / Manfaat :

- Pemahaman Terhadap Kewajiban dan Larangan Agama

- Panduan dalam Kehidupan Sehari-hari

- Memahami Perbedaan Mazhab

- Peneguhan Iman dan Amal

- Menguatkan Pemahaman Dasar Agama

Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Penerbit: Media Hidayah

Ukuran: 14 cm x 21 cm
Berat: 0,2 kg, soft cover
Tebal: – Halaman

Catatan Khusus : 

Allah Ta’ala berfirman, “Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur’an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka berpikir. (QS. An-Nahl: 44). Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa Sallam pernah berkata, “Barangsiapa yang taat kepadaku, berarti dia taat kepada Allah. Dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku, berarti dia ber-maksiat kepada Allah” (HR. Bukhari Muslim).

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang terjaga, dan setiap orang muslim meyakini keotentikannya karena al-Qur’an telah diriwayatkan secara mutawatir sehingga sampai kepada kita saat ini. Sementara itu, orang yang berhujjah dengan hadits untuk mendasarkan pendapat atau amalannya, terlebih dahulu harus dilakukan dua kali penelitian yaitu :

Pertama, meneliti validitas (keabsahan) hadits tersebut. Apakah berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ataukah bukan. Hal ini dilakukan karena tidak semua hadits yang dinisbatkan kepada Nabi berderajat shahih.

Kedua, meneliti indikasi hukum yang ditunjukkan oleh hadits tersebut. Apakah hadits ini memang benar bisa digunakan dalam bab itu ataukah tidak. Karena banyak seorang yang mendasarkan perkataannya atau perbuatannya dengan suatu hadits, padahal tidak berhubungan sama sekali.

Langkah pertama yang disebutkan diatas, membutuhkan berbagai kaidah dan teori yang dapat membedakan keabsahan setiap hadits yang dinisbatkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti yang dijelaskan panjang lebar dalam buku Mushthalah Hadits ini.